KISAH KI BARSISO, SEORANG ULAMA BESAR YANG MATI KAFIR


Kisah Barshisha (Barsiso) seorang ulama yang mati kafir

Barsiso merupakan seorang hamba Allah yang saleh. Dia mempunyai 60 000 anak murid dan semua anak muridnya itu menjadi ulama dan Aulia Allah, sehingga mereka dapat terbang ke udara dengan berkat ajaran gurunya. Syeikh Barsiso ibadatnya kepada Allah sampai mengagumkan malaikat2 Tuhan sehingga bertanya Allah kepada malaikat: “Mengapa kamu kagum dengan Barsiso? Padahal Aku lebih tahu.” Allah menambahkan: “Dalam ilmuKu Barsiso itu akan kafir dan masuk neraka Jahannam selama-lamanya.” Kata Tuhan itu didengari Iblis laknatullah dan Iblis yakin bahawa Barsiso pasti akan binasa dalam perangkapnya. Iblis dating ke tempat ibadat Barsiso menyeludup sebagai hamba Allah yang saleh dan taat. Ia meminta bertemu dengan Barsiso. Kemudian Barsiso memperkenalkan diri dan bertanya pada tamunya: “Engkau ini siapa dan apa maksud mu?” iblis menjawab: “Aku ini hamba Allah yang beribadat kepadaNya dan aku ingin pula membantu tuan dalam hal2 ibadat.” Kemudian Barsiso berkata kepadanya; “Barangsiapa bermaksud beribadat kepada Allah maka sesungguhnya Allah akan mencukupinya sebagai teman baik.” Keuletan Iblis laknatullah melakukan ibadat yang berterusan selama tiga hari tiga malam tanpa tidur , tanpa makan dan minum. Barsiso berkata kepadanya: “Aku ini pernah tidur dan aku ini makan dan minum, sedangkan engkau tidak makan sama sekali, padahal aku beribadat kepada Allah 220 tahun di mana aku tidak sanggup meninggalkan makan minum. Oleh itu, apakah dayaku sehingga aku ini boleh menjadi seperti engkau?” Iblis menjawab: “Pergilah engkau dari tempat ini dan kerjakan larangan Allah, kemudian setelah itu taubatlah kepada Allah kerana Dia Maha Pengasih, maka engkau akan mendapat kemanisan bertaubat kepada Nya.” Barsiso bertanya: “Bagaimana aku akan menderhakai Allah setelah aku menyembah Tuhan sekian lama?” Iblis menjawab: “Manusia apabila berdosa memerlukan keampunan atas segala dosa-dosanya.” Barsiso bertanya: “Apakah dosa yang baik saya kerjakan?” Iblis menjawab: “Zina.” Barsiso berkata: “Kalu begitu pasti aku tidak melakukannya.” Iblis menjawab: “Engkau bunuh seorang hamba Allah yang mukmin.” Barsiso berkata: “Aku tidak akan lakukannya.” Iblis berkata lagi: “Kalau begitu minum sajalah air yang memabukkan, ini adalah yang lebih gampang dan ini adalah tidak ada hubungan dengan orang lain.” Barsiso bertanya: “Dimanakah aku akan mendapatkan minuman ini?” Iblis berkata: “Engkau pergi ke kampung anu dan kedai anu.” Dengan serta-merta Barsiso pun pergi ke tempat yang ditunjukkan Iblis itu. Setelah ke tempat itu, Barsiso pun menemui seorang wanita cantik lagi cakap yang pekerjaannya menjual minuman keras. barsiso membeli dari perempuan itu sebotol khamar, kemudia meminum nya dan akhirnya ia pun mabuk. Dengan mabuknya itu ia lantas menzinai perempuan itu. Kemudian dengan tiba-tiba dating suami perempuan itu dan lantas dibunuh pula oleh Barsiso. Setelah kejadian itu Iblis kembali menyamar sebagai manusia biasa. Lantas Iblis membawa Barsiso kepada penguasa dizaman itu. Penguasa menjatuhkan hukuman bahawa Barsiso harus dipukul 80kali kerana meminum khamar; maka ditambah 100kali kerana berzina. Hukuman terakhir menurut penguasa, bahwa Barsiso mesti disalib kerana dosa membunuh. Tatkala Barsiso dinaikkan ke tiang gantungan salib, Iblis dating ketempat Barsiso menyamar seorang lelaki yang baik. Iblis bertanya: “Bagaimanakah pendapatmu tentang keadaan mu sekarang?” Barsiso menjawab: “Malang bagi orang yang percaya kepada teman yang jahat, tentulah orangnya akan binasa.” Iblis menjawab: “Aku telah beribadat bersama mu sekian tahun lamanya, aku lah yang menyebabkan engkau disalib. Jika engkau menghendaki turun dari tiang salib, maka aku akan menurunkan engkau.” Barsiso menjawab: “Itulah yang aku maksudkan. Turunkanlah aku. Aku akan berikan apa yang kau pinta dari ku.” Berkatalah Iblis: “Nah sujudlah kepadaku.” Barsiso menjawab: “Bagaimana aku bersujud padahal aku terikat ditiang ini?” Iblis menjawab: “Sujudlah dengan menganggukkan kepalamu.” Maka Barsiso pun mengisyaratkan kepalanya dengan maksud sujud kepada Iblis. Dengan sujud Barsiso, maka kafirlah ia kepada Allah dan pada agamanya. Akhirnya Iblis berkata “Aku melepas diri dari engkau(Barsiso), aku takut kepada Allah, Tuhan yang Maha Besar serta sekalian alam.” (Al-Hasyr: 16)

Sumber : Kitab Hakikat Hikmah Tauhid dan Tasauf, karangan Prof. Dr. K.H. Muhibbudin Waly.

0 komentar:

Posting Komentar